Tidak ada hal baru yang ditawarkan
disini, khususnya pada premisnya. Tema tentang perjuangan menyelamatkan
orang yang dicintai mungkin sudah sering kita saksikan dalam film-film
bikinan Hollywood, seperti Man on Fire, Leon the Professional ataupun Taken yang notabene dapat dengan mudah kita tebak klimaksnya, namun menariknya dalam The Man from Nowhere, tema yang cenderung Hollywood banget
itu kemudian bertemu dengan tema balas dendam ala Korea Selatan yang
sudah kita ketahui selama ini selalu berhasil di sajikan dengan ciri
khasnya sendiri. Ya, banyak adegan-adegan penuh kekerasan tingkat tinggi
disini, dan semuanya juga berhasil disajikan dengan tatanan
sinematografi yang keren, betul-betul menggambarkan sebuah sajian action
thriller sejati. Sayang di beberapa momen tertentu tetap saja Lee
Jeong-beom tidak bisa melepaskan unsur melodrama mengharukan ala
film-film Korea Selatan kebanyakan, menjadikan film ini sedikit terlalu
lebay, untung saja porsinya tidak terlalu banyak.
Overall, terlepas dari premisnya yang klise, The Man from Nowhere harus diakui berhasil menyajikan sebuah sajian action thriller yang menarik dan seru hingga akhir, apalagi ditunjang dengan penampilan seorang Won Bin yang sukses menampilkan kemachoan-nya disini dengan balutan aksi baku hantam dan tembak menembak tingkat tinggi yang jelas sangat menghibur.
2. Wish
Film Korea Selatan 2013 yang disutradarai oleh Lee Joon-ik, dibintangi Sol Kyung-gu dan Uhm Ji-won ini memenangkan Film Terbaik di Blue Dragon Film Awards 2013, berdasarkan kisah nyata pada Kasus Nayoung yang mengemparkan Korea Selatan. Walaupun banyak film-film bagus di tahun 2013 tapi dari segi cerita film ini menarik dan bikin kalian terharu.
3. Going by The Book
Bosan dengan komedi jorok versi dunia perfilman Indonesia? Silahkan
nonton film komedi satir (black comedy) asal Korea yang satu ini.
Walaupun film layar lebar ini termasuk genre film komedi, tapi tak
satupun dari para pemain filmnya adalah pelawak ataupun komedian.
Kelucuan yang muncul justru ditimbulkan oleh suasana dan situasi yang
membuat para penonton tergelitik untuk tertawa.
4. No Mercy
Banyak sekali film-film yang mengisahkan
tentang balas dendam yang kemudian menyuguhkan berbagai adegan
peperangan dan pembunuhan. Di Indonesia sendiri sangat banyak film-film
tentang balas dendam. Apalagi film-film horor di era 90-an yang alur
ceritanya hampir sejenis dengan film horor Si Manis Jembatan Ancol , diperkosa, mati, kemudian hantunya gentayangan untuk membalas dendam. itu-itu saja.
Dari sekian film tentang balas dendam yang gw tonton, film Korea yang berjudul No Mercy ini
sangat keren menurut gw. Biasanya ketika menonton film tentang balas
dendam, kita seakan menyalahkan dan mengutuk sifat buruk itu, dengan
alibi bahwa balas dendam tak pernah dapat menyelesaikan masalah. Namun,
ketika menonton film ini, pikiran gw agak berbeda tentang balas
dendam. Gw jadi agak sedikit maklum dengan balas dendam … hahaha…
freak ya… Tapi toh gw hanya maklum, bukan membenarkan. Film ini seakan
memotivasi gw supaya jangan pernah sampai membuat luka yang teramat
dalam agar tak terlahir dendam.
Film ini seakan sudah berhasil membawa emosi gw masuk ke dalamnya. Gw seakan merasakan bagaimana perasaan dokter dan penculik. Keduanya
memiliki gejolak batin yang sangat berat. Gejolak batin itu tidak hanya
mereka rasakan sendiri, namun juga dirasakan oleh banyak orang. Jadi
wajar saja kalau rasa sakit di antara keduanya begitu dalam. Rasa sakit
itu menimbulkan kebencian yang mendalam dalam diri penculik, dan rasa
bersalah yang tak terperikan dalam diri sang dokter. Rasa sakit mereka
tak hanya ada di dalam hati namun juga tertancap kuat dalam ingatan.
Jelas itu akan jauh lebih menyakitkan, karena kita tak akan pernah bisa
melupakan rasa sakit itu. Kita tak akan pernah bisa sembuh dari rasa
sakit itu.
Karena itulah tak pernah ada kata “memaafkan” dalam diri mereka
berdua. Si penculik tak akan pernah bisa memaafkan si dokter. Begitupun
si dokter tak akan pernah bisa memafkan dirinya sendiri. Dan gw sangat
terenyuh dengan quote penutup film ini.
“Tahukah kau apa yang lebih menyakitkan daripada
kematian? ‘Memaafkan’. Karena dengan memaafkan kau akan memendam rasa
sakit dalam hatimu.”
5. Quick
Film
action-comedy dari Korea dengan poster film-nya sebuah BMW S1000RR.
Seperti genre film-nya, memang adegan action diselingi dengan komedi
bakal sering banget ditemui, menceritakan bekas ketua geng motor yang beralih pekerjaan membuka usaha kirim
paket kilat pake BMW S1000RR-nya.
Yang unik dari film ini adalah, sebuah film Asia menggunakan produk
Jerman sebagai salah satu ‘pemeran utama’. Pemeran utama? Ya bisa
dibilang gitu karena dari awal sampai akhir BMW S1000RR ini nongol
terus. Entah apa alasan si pembuat film ini memilih produk BMW sebagai
‘pemeran utama’, tapi opini pribadi si mungkin ada jiwa nasionalisme
sehingga bukan produk Jepang yang dipilih :p.
Overall, out of film ini gw beri score 7. Kenapa 7 karena
secara visual effect masih tergolong kurang untuk film2 jaman sekarang,
tapi termasuk ok karena joke-nya menurut gw cukup lucu dan
meskipun jalan ceritanya termasuk ga terlalu outstanding tapi ada
sedikit kejutan2 kecil yang ga terpikirkan dan cukup lucu.
6. The Brotherhood of War
Dilatarbelakangi Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950, film ini mengisahkan tentang dua orang bersaudara Lee Jin-Tae dan Lee Jin-seok. Jin-Tae rela putus sekolah dan bekerja sebagai penyemir sepatu agar adiknya bisa bersekolah tinggi dan hidup lebih baik demi keluarga mereka (ayah mereka sudah wafat dan sang ibu kehilangan kemampuan bicara).
Sebelum
impian itu terwujud, Perang Korea pun pecah antara Korea Selatan dengan
Korea Utara. Jin-Seok dipaksa masuk sebagai tentara karena terkena
wajib militer dan Jin-Tae yang bermaksud ingin menyelamatkan adiknya
ikut terkena wajib militer juga. Karena ingin adiknya bisa pulang dengan
selamat dikarenakan sang adik sering sakit-sakitan, Jin-Tae membuat
perjanjian dengan perwira atasannya. Intinya, jika ia berhasil meraih
medali, adiknya bisa dikirim pulang kembali ke rumah.
Maka
Jin-Tae memaksa ikut dalam misi-misi yang sangat berbahaya dan
berhasil. Jin-Seok yang salah paham, mengira upaya berani mati Jin-Tae
semata mengejar penghargaan dan popularitas semata, akhirnya muak
setelah Jin-Tae membunuh sahabat dekat mereka sendiri yang karena
keadaan terpaksa harus berada di pihak musuh.
5 comments:
\:D/
lanjut brow.
@JrrMaster
salam lemper.. wkkk..
kapan2 maen kesin lg master...
@Afandi Fajar Sidik pasti brow.. :joged:
ayo apdet lagi brow, jgn gonta ganti template aja :)
Benar-benar recommended deh :D
Posting Komentar